Jumat, 30 April 2010

Firqoh2 dalam Islam

Perselisihan paham politik timbul sesudah nabi Muhammad SAW wafat. Di suatu tempat yang bernama Saqifah bani Sa'idah berkumpullah kamu Anshor yang dipimpin oleh Sa'ad bin Ubadah dari suku Khuzroj, lalu kaum Muhajirin dipimpin oleh Sayyidina Abu Bakar Shiddiq RA terjadilah perdebatan dalam menentukan kholifah pertama, yang pada akhirnya secara aklamasi terpilihlah Abu Bakar Siddiq. Namun setelah pemilihan tidak terjadi perbedaan, perselisihan hingga menimbulkan salah paham. Pemilihan Abu Bakar Siddiq sesuai dengan hadits Rosululloh SAW dalam kitab tirmidzi juz 13 hal 129 yang diriwayatkan oleh Ahmad Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Pada tahun 30 H, timbul paham syiah yang diprakarsai Abdullah bin Suba bertepatan dengan kepemimpinan kholifah sayyidina Usman bin Affan. Abdullah bin Saba adalah seorang pendeta yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Abdullah bin Saba memprakarsai pemikiran untuk mengadu domba antara sayyidina Ali terhadap 3 khalifah sebelumnya dan juga menipu dan memecah belah kaum muslimin.

Syiah dalam bahasa Arab artinya pengikut. Kaum Syiah berkeyakinan bahwa yang berhak menjadi khalifah pengganti Nabi Muhammad adalah sayyidina Ali. Mereka berpendapat sebagaimana hadits Rosululloh SAW yang terdapat dalam shoheh tirmidzi. Kam Syiah menganggap 3 kholifah sebelum sayyidina Ali adalah perompak yang bersalah.

Ajaran Abdullah bin Saba:

  1. Al-Wishoya = wasiat

Kaum Syiah meyakini kholifah sebagai pengganti Nabi jatuh kepada sayyidina Ali.

  1. Ar-Roj’ah = kembali

Kaum Syiah meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW bersama sayyidina Ali akan kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan sebagai tandingan terhadap Nabi Isya dan Nabi Ilyas AS.

  1. Ketuhanan Ali = Paham yang di ajarkan Abdullah bin Saba bahwa dalam tubuh sayyidina Ali bersemayam unsure ketuhanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar